Multicultural Education: Its Implication to Teaching Material and Teacher's Attitude

Authors

  • Raphaella Diah Imaningrum Universitas Katolik Widya Karya Malang

DOI:

https://doi.org/10.69621/jpf.v4i1.245

Keywords:

multicultural education, cultural relativism, teaching material, teacher's attitude

Abstract

Konsep pendidikan multikultural sebagai dimensi praktis dari multikulturalisme berakar dari konsep relativisme budaya. Tujuan utamanya adalah menyiapkan siswa dan guru agar melek budaya sehingga mampu berfungsi secara efektif dalam budaya yang beraneka ragam. Perspektif multikultural menekankan enam level nilai: toleransi, penerimaan, penghormatan, afirmasi, solidaritas, dan kritik. Sementara itu, banyak sekolah hingga saat ini hanya sampai pada tingkat "penghormatan" pada budaya lain.

Beberapa penelitian terkait menunjukkan bahwa bahan ajar siswa masih mengandung bias etnis, agama, dan jender, sehingga tidak mencerminkan keragaman budaya siswa serta tidak mendukung perubahan sosial yang lebih menghormati keanekaragaman budaya. Keanekaragaman budaya hanya menampil pada "multikulturalisme turis", pengetahuan tentang nama, tempat, peristiwa dan pernak-pernik budaya.

Dalam bahan ajar, tampak bahwa bias budaya meliputi: (1) tidak ditampakkannya budaya (2) stereotipi (3) selektivitas dan ketidakseimbangan (3) tidak sesuai kenyataan (5) fragmentasi dan isolasi, dan (6) bahasa yang muncul dalam berbagai bahan ajar di sekolah. Pendidikan multikultural juga berdampak pada sikap guru: peduli dalam membantu siswa yang berbeda latar belakang budaya untuk mengembangkan pemahaman diri dan konsep diri yang baik, peka dan memahami orang dengan berbagai budaya yang berbeda. Setiap mata pelajaran yang diberikan untuk merefleksikan realitas akan keberbedaan budaya di dalam negeri maupun dalam dunia internasional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bambang, Samuel (2005), "Empati Guru Diperlukan Dalam Bimbingan", EDUCARE No.1/ II/ April.

Budianta, Melani (2004), "Multiculturalism: In Search of a Critical Framework for Assessing Diversity in Indonesia", Antropologi Indonesia in Collabo- ration with TIFA Foundation SEASREP of the Toyota Foundation.

Djiwandono, Patrisius Istiarto and Diah Imaningrum (2001), Analisis Muatan Ketidakadilan Jender dalam Buku-Buku Pelajaran Bahasa In- donesia, Bahasa Inggris, dan Matematika untuk Sekolah Dasar: Survei di Kota Malang, Laporan Penelitian Dikti.

Educare/AB (2005), “Pendidikan Multikultural Mengembangkan Sikap Hormat pada Perbedaan", EUCARE No.1/ II/ April.

Gollnick, Donna M, and Philip C. Chinn (1983), Multicultural Education in A Pluralistic Society, London: Mosby Company.

Good, L Thomas and Jere Brophy (1995), Contemporary Educational Psy- chology, New York: Longman Publisher.

Gorsky, Paul C. (2009), "Awareness Activity, Founded and still Maintained", www.edchange.org (c) EdChange.Org. and Paul C. Gorski, 1995-2006.

Gorsky, Paul C. (2009), "Seven Keys of a Multicultural Education Curriculum”, www.edchange.org (c) EdChange.Org. and Paul C. Gorski, 1995-2006.

Lei and Grant (2001), Global Constructions of Multicultural Education, Theo- ries and Realities, London: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Lie, Anita (2006), "Mengembangkan Model Pendidikan Multikultural", KOMPAS (Jum'at 1 September).

Magnis-Suseno, Frans (1991), Berfilsafat dari Konteks, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Poetter, Thomas S. and Bernard J. Badiali (2001), Teacher Leader, New York: Larchmont.

Richard, Patricia A.- Amato (2003), Making It Happen. From Interactive to Participatory Language Teaching, Theory and Practice, New York: Longman Publisher.

Sada, Clarry (2004), "Multicultural Education in Kalimantan Barat", Journal Multicultural Education edited by Sunarto et.al.

Sarkin, Jeremy (2001), "Post-Apartheid education in South Africa: Toward Multiculturalism or Anti-Racism", dalam Lei and Grant, Global Construc- tions of Multicultural Education, Theories and Realities, London: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Sindhunata (2006), Kambing Hitam: Teori Rene Girard, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sunarto, Kamanto, Russel Hiang Kng Heng, Achmad Fedyani Saifudin, eds. (2004), "Multicultural Education in Indonesia and Southeast Asia. Step- ping into the Unfamiliar", Jurnal Antropologi Indonesia in Collaboration with TIFA Foundation SEASREP of the Toyota Foundation.

Therik, Tom (2004), "Multicultural Education in Nusa Tenggara Timur", Jurnal Antropologi Indonesia in Collaboration with TIFA Foundation SEASREP of the Toyota Foundation.

Tilaar, H.A.R. (2004), Multikulturalisme, Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Grasindo.

Tim Kompas (2004), "Membicarakan Pendidikan Multikultural", KOMPAS (9 November).

YAP/pr-11/06 (2004), "Sekolah Dapat Menjadi Lahan untuk Menghapus Prasangka", Universitas Katolik Atmajaya, http://www.atmajaya.ac.id/ content.asp?f=0&id=3200.

Downloads

Published

2009-06-01

How to Cite

Imaningrum, R. D. (2009). Multicultural Education: Its Implication to Teaching Material and Teacher’s Attitude. Perspektif, 4(1), 61–82. https://doi.org/10.69621/jpf.v4i1.245

Issue

Section

Articles

Categories